Bukan lantaran kerjaan brutal / Ujungnya daging harus dipenggal / Di bumi insan makin berjejal / Hingga terjadi sunatan massal
Tersenyum ramah si bapak mantri / Kerja borongan dapat rejeki / Berbondong-bondong bocah sekompi / Mesti dipotong ya disunatin
Si bapak mantri bukannya bengis / Meskipun tampak sedikit sadis / Kerinyut hidung bocah meringis / Sedikit tangis anunya diiris
Buyung menginjak masa remaja / Seiring doa ayah dan bunda / Sebagai bekal masa depannya / Agar menjadi anak yang berguna
Sunatan massal / Ditonton orang berjubal jubal / Banyak tercecer sepatu dan sandal / Hari bahagia / Bersuka ria / Ada yang berjoget tari India / Stambul cha-cha dan tari rabana
[sunatan massal | iwan fals]
son go ku menjadi teman pereda ketegangan. mereka menunggu giliran dengan menonoton film kartun minggu pagi di televisi. sebanyak 58 anak mengikuti khitan massal yang dilaksanakan dalam rangka milad 100 tahun muhammadiyah.
ujung2nya akan menyala panas ketika listrik dihubungkan. ujung alat itulah yg digunakan untuk memotong ujung kulit kemaluan yang dikhitan. kali ini mantri-mantri dari dinas kesehatan surabaya yg diutus. mereka sudah sangat piawai memainkan alat ini.
ruang guru disulap sebagai ruang eksekusi, disekat menjadi empat bagian. tangisan dan erangan memenuhi salah satu ruangan yang ada di smp muhammadiyah 16, jl. bulaksari surabaya.
dekapan ayah paling dibutuhkan untuk bisa menenangkan.
kadang perlu sedikit paksaan. petugas tambahanpun dikerahkan untuk memegangi tangan dan kaki yang meronta. mereka diambil dari kader-kader muhammadiyah, selaku penyelenggara acara.
“sakitnya gak seberapa, takutnya itu yang bikin nangise pol-polan” seorang ibu ditengah usaha menenangkan anaknya yang telah selesai di khitan.
“ga usah nangis ya, sekarang kan sudah besar” diiringi lambaian dari bapak, seorang anak pulang ke rumah.